Jam Gadang |
Nah, jadi ceritanya setelah kelar kami ubek-ubek Pantai di Pariaman di hari ke tiga kami langsung prepare ke Bukit tinggi. sekitar jam 8 pagi kami sudah siap untuk out dari hotel. tapi cuaca hujan, mondar mandirlah kami didepan hotel nungguin ojek menuju pakalan mobil yang biasa ke Bukit Tinggi. lama kami menunggu setelah hujan agak reda kami keluar kepinggir jalan, tik tik tik satu bapak-bapak lewat berhenti di depan kami. terjadilah berbincangan serius selama beberapa menit, kemudian si bapak pergi dan tak lama datang lagi bersama dua orang temannya.
setelah terjadi proses tawar menawar dengan bapak ojek dengan tarif satu orangnya Rp. 7000 tapi kemudian kami membayarnya Rp.25000 ber tiga kasian bapak-bapaknya kehujann. akhirnya kami nekat berangkat menuju pakalan bis yang hendak ke Bukit Tinggi meskipun gerimis semakin kencang saja. sekitar 15 menit perjalanan dengan motor bapak ojek dari hotel tempat kami menginap sampailah kami ke lampu merah pangkalan dimana mobil mini bus yang hendak berangkat ke Bukit Tinggi. nah unutuk tarif naik bis mini ini satu orangnya Rp.13000/1 orang.
Ting tong, ting tong ditemani hujan rintik pelan yang dapat dilihat dari dalam jendela mobil mini bus yang kami tumpangi sambil menunggu abang sopir selesai mencari penumpang dan berangkat ke Bukit Tinggi.
Sekitar jam 10 pagi itu, mobil meluncur menuju Bukit Tinggi. sungguh sedih meninggalkan Pariaman apalagi hotel kami menginap beserta WIFI nya. ditemani pemandangan, semburat sinar matahari yang mulai muncul setelah diterpa hujan dan dedaunan hijau padi yang mulai semilir. pohon-pohon kelapa yang tumbuh tinggi didekat sawah-sawah masyarakat. hadeehhh sungguh menyegarkan jiwa.
Belum sampai jam 12 siang kami sudah memasuki Kota Bukit Tinggi, ahhh seperti biasa jalanan macet. abang sopir membawa menumpangnya menerobos perkampungan jadi hemat waktu. kami turun diterminal (saya lupa apa nama terminalnya). setelah mobil berhenti, kemudian kami mulai menurunkan tas-tas kami, bagi-bagi tugas untuk membawa barang hehehe. kemudian kami berjalan menuju jajaran oplet, kami hendak menuju ke pasar bawah di jam gadang. sengaja mencari penginapan yang dekat dengan jam gadang. kemudian ketemulah kami dengan oplet yang bertujuan ke pasar bawaah dengan tarif Rp. 3000/orang.
tidak seberapa lama kami sampai, dan diturunkan di dekat Istana Bung Hatta kemudian dengan menggunakan Maps kami mencari hotel yang sudah kami searh sebelumnya. Antokan ada di bawah Jam Gadang ternyata posisi nya. lanjut kami menyusuri jam gadang menuju hotel antokan tidak jauh dari hotel Jogja. kemudian setelah kami sampai, tawar menawar lagi dan deal kami menginap di hotel ini.
Angkut barang-barang kami ke kamar dan ,ulai antri mandi lagi biar seger rasain air di Bukit Tinggi yang super Dingin. setelah selesai semua kami lanjut mencari makan, menuju tangga jalanan untuk ke Bukit Tinggi. ada ampera yang lumayan ramai, masuklah kami dan makaaaann, so yummy banget masakannya harganya juga efisien padahal kami tambah nasi. suman habis Rp.45000 bertiga. setelah selasai dengan urusan perut kami lanjut ke Jam Gadang.
Sampai di Jam gadang selfie-selfie sebentar kemudian googleing kesana-kemari mencari tempat wisata yang dekat dengan Jam gadang dapatlah ngarai sianok. dan sngking nekatnya kami, kami pergi dari jam gadang menuju ngarai sianok jalan kaki, berdasarkan info dari om Google Maps nya lokasinya tidak jauh. padahal cuaca panas tapi nekat aja kami bertiga jalan kaki menuju ngarai sianok ditemani mbak Maps. tidak sampai setengah jam sih kami sampai di gerbangnya. kemudian beli tiket masuk sebesar Rp.15000/orang. ada taman dengan latar belakang ngarai siaonok yang ada di gambar duit 2000 baru itu loh, hihiihi. terus bisa eksplor ke lobang jepang. kemudian jika hendak ke tembok cina versi Indonesianya lokasinya tidak jauh dari ngarai sianok ini.
Setelah selesai dengan urusan tiket, masuklah kami kedalam taman ini. kesan pertama yang saya rasakan adalah dingin dan sejuk. sebelum kami menjeljah kedalam lobang jepang kami menikmati dahulu pemandangan ngarai sianok yang tampak dari taman ini. sekedar info saja, jika teman-teman ada yang ingin kesini dan berniat untuk melihat kedalam ruangan yang ada dilobang jepang ada tour gaednya juga sih sebenarnya dengar tarif Rp.60000 kalian akan dipandu dan diceritakan kisah sejarahnya tapi kalau pun ingin menjelajah bersama rombongan tanpa rombongan juga bisa. ada panduan peta yang bisa anda poto terlebih dahulu sebelum memasuki lobang jepang tempatnya didekat pintu masuk ada panduan peta jalan menuju keluar dari lobang jepang ini.
Sepengalaman kami sewaktu kami menjelajah kawasan wisata taman ngarai sianok ini. kami menjelajah masuk ke lobang jepang tanpa tour gaed kami hanya mengandalkan peta yang ada di pintu sebelum masuk kedalam. pengalaman sewaktu pertama kali masuk kedalam, rasanya itu agak sedikit ada mistisnya yang jelas didalam lobang jepang ini hawanya sangat dingin sekali.
Setelah puas menjelajah lobang jepang kami keluar pintu bawah disini suasanya lebih dingin dan sejuk sekali. dari pintu arah bawah ini jika ingin ke tembok cinanya anda bisa naik ojek menuju gerbang. tapi kami tidak bisa menceritakan gima persisnya karena saat itu kami sudah terlanjur keletihan jadi mengurungkan niat untuk ke sana dan kami lebih memilih ke pasar wisata dengan naik ke janjang seribu kalo mau belanja oleh-oleh di pasar ini lebih murah loh. jadi seakan ngak terkontrol sore kami habiskan untuk belanja. hahahaha, ludes deh.
Selesai kami belanja, sebenarnya sih masih pengen belanja terus tapi karena budged udah tipis yaudah kami paksakan diri untuk cepat-cepat out deh. sore sekitar jam 5 sore kami pulang dari ngarai sianok menuju penginapan masih setia dengan jalan kaki padahal letih dan juga muka sudah pada kusut tapi jiwa jalan kaki masih tetap ada. hahhaaha....
Sampai di penginapan, mandi bersih-bersih, susun barang buat besok meluncur kembali ke Pekanbaru. setelah selesai semua sehabis magrib kami keluar lagi mencari makan disekitaran hotel, eh tapi agak jauh sih sebenarnya dari hotel dan iya kami masih jalan kaki lagi dan lagi. kemudian menjelang malam hari, kami naik lagi ke atas menuju ke jam gadang untuk bersantai menikmati suasana malam di jam gadang. kondisi malam hari juga sejuk sekali. tapi perubahan drastis bisa saya rasakan, sebelumnya saya pernah berkunjung ke Jam gadang bersama keluarga tapi kondisinya saat itu sangat berantakan, sampah berserakan penjual memenuhi setiap sudut. berbeda saat saya berkunjung di Tahun 2017 ini jam gadang jauh lebih indah, bersih, rapi dan dari segi keamanan sangat terjaga petugas yang berjaga sampai malam. jadi semakin nyaman, duduk santai malam hari sambil makan kacang goreng menikmati pemandangan lampu kerlap kerlip di kaki gunung singgalang dari dataran jam gadang. ditambah suasana sejuk udara perbukitan. kami betah menikmati malam ini sampai jam 12 malam, itupun karena kami mikir besok harus bangun pagi buat pulang jadi kami harus siapkan tenaga buat besok pagi.
Nah, itulah pengalaman kami di Bukit Tinggi. sangat berkesan dan seru, sayang kami hanya semalam saja disini karena besoknya harus pulang sudah ditelpon terus sih padahal sebenarnya dari Bukit Tinggi kami ada rencan mau jalan-jalan dulu ke Lembah Harau tapi gagal. saat pulang dari Bukit Tinggi dengan travel kami langusng ke Pekanbaru tidak bisa menikmati Indahnya pemandangan Lembah Harau. oke deh, bye sekian kisah kami bertualang ke Bukit Tinggi.
tempat wisatanya keren
BalasHapusCV Tugu
Makasi Infonya.. Artikelnya keren
BalasHapusDK Tour Jogja
liburan ke Pulau Mandeh juga seru
BalasHapus