Jangan pandang sekilas, apalagi jangan percaya dengan kata-kata tentang cinta nya yang baru saja kau kenal terlebih. apakah kamu tahu kebenaran ucapan cintanya? tidak hanya dia yang tahu saja, kau hanya mendengarnya. satu hal saja, jangan biarkan cinta atau kata cintanya membuatmu seolah terbuai dan terbang bebas. padahal kamu lupa menjahit sayapmu, hanya karena kamu terbua dengan indahnya sayap si dia. seberapa indah pun sayanya, tetaplah kau buat sayap mu sendiri. agar kau bisa mandiri.
Cinta itu hanya kata yang sering terucap tanpa makna, banyak dusta yang bersarang di dalamnya. siap saja kau menahan kecewa jika kau taruh harapan sepenuhnya. hanya itu yang ingin aku ungkapkan. ini adalah pandanganku. dan ini adalah puisi dengan sajak "ribuan dusta". terserah sependapat atau tidak, tapi menurutku puisi "ribuan dusta" ini nyata dalam cinta.
“Ribuan Dusta”
Perjalanan ini
Kau dan aku tahu bukan aku yang berubah
Bukan aku yang berdusta
Bukan, sekali lagi bukan diri yang beralibi
Aku tetap begini dan seperti ini
Karena aku memang begini
Kau menemukanku, saat itu
Kemudian kau katakan sayang
Aku diam, tidak aku hanya berpikir saja
Tidak ada alasan ku membencimu
Karena baikmu
Tapi juga tidak ada alasan kuat untukku bersamamu
Aku mencoba
Hanya saja, jika suatu saat ini menjadi petaka
Itu bukan aku penyebabnya
Jika kemudian ada yang melarikan diri
Jika kemudian kebosanan datang
Jika kemudian lelah jiwa menyerang
Jelas itu bukan aku
Tapi kau
Kau menemukanku dan mengejarku
Ribuan penghalang kau terjang
Mungkin saja nanti kau akan lelah berjuang
Dan ribuan dusta akan datang
Karya,
Susi Hastuti
0 Response to "Puisi “Ribuan Dusta”"
Posting Komentar