Ungkapan apa yang paling pas menurut kamu saat ini, kamu sebagai kaum milenial???
"Hidup semakin mudah"
"Hidup Serba Cepat"
"Hidup adalah bisnis"
"Hidup semakin gila"
"Hidup adalah persaingan"
"Hidup adalah teknologi"
Gila dan gila, hidup sudah semakin cepat. semua serba cepat dan tanpa ampun!! begitulah kira-kira. kalau dahulu sebelum teknologi menguasi hidup manusia, hidup serasa lebih lama untuk di nikmati. jika ingin sesuatu, biasa kita menunggu dahulu hingga tepat dengan waktunya. sekarang?? bagi kaum milenial, mau makan tanpa harus repot bisa order online, mau belanja bisa online, mau baca bisa online, mau nyindir bisa online. serba online, nonton saja bahkan sering online. dunia sudah jaman online.
Hidup dijaman serba cepat seperti sekarang ini terkadang sungguh melelahkan, karena lebih terasa cepat capek dan bosannya. bebeda dengan dahulu, jika dulu dunia kita adalah dunia nyata tatap muka langsung dengan lingkungan secara langsung tanpa perantara tapi sekarang semua itu sudah semakin terasa asing. persaingan ketat menjadikan hubungan antara manusia sebuah pertaruhan. dunia maya menjadi lebih dominan ketimbang dunia nyata, orang-orang tidak lagi berintraksi dan bercanda secara nyata akan tetapi secara "maya" seperti bayang-bayang. bisa saja hubungan dunia maya adalah merupakan ajang bohong membohongi, kepura-puraan yang nyata tapi malah menjadi seperti ketagihan bagi manusia.
Lima tahun kedepan, sepuluh tahun kedepan entah sudah seperti apa pulak jaman ini. sekarang saja sebagian dari kita sudah lupa bagimana cara berintraksi secara baik di dunia nyata. lahh kok anda bicara begitu?? iya, ini banyak buktinya. tidak percaya, buktikan saja pergilah ke Bank atau tempat lain yang biasa ramai dikunjungi lihat dan amati mereka, pasti mereka lebih banyak yang sibuk dengan hp nya masing-masing, sibuk chat atau online di medsosnya. padahal dunia nyatanya lebih ramai tapi mereka malah merasa kesepian dan memilih dunia mayanya. iya ngak sih, dunia ini sudah gila. banyak permusuhan yang timbul karena saling sindir di medsos, kemudian orang sudah mulai lupa untuk bersaing secara sehat, orang sudah mulai pandai menipu dengan dunia maya.
Jengah, ini sungguh terkadang terasa menyiksa. ada saat dimana saya merindukan jaman saya kecil, SD saya main rumah-rumahan dari tanah dengan orangnya yang terbuat dari sapu lidi, saya main dagang-dagangan bersama teman-teman di bawah pohon ubi, saya main engkleng, saya main karet, kelereng, gambar, petak umpet, gateng, kasti, selodor, gedrek dan lain lagi masih sangat banyak. selain bahagia karena berkumpul dengan teman, tapi juga sehat. dari permainan itu akan banyak keluar keringat. kemudian, jaman SMP kami masih sering ngumpul bareng bercanda di bawah pohon yang sudah di kasih tempat duduknya. bercerita apa saja, ketawa bersama sambil makan canggei dan kadang juga goreng yang di beli secara iuran. sore hari pergi mengaji, ramai-ramai penuh canda tawa. sungguh benar-benar rindu.
Sekarang, jangankan remaja-remajanya. anak-anak baru bisa jalan saja sudah pegang hp. mereka sudah mulai males bermain ala anak kecil, justru sibuk nonton melalui hpnya. miris ya, bagaimana jaman akan berlalu? ini kejam, jika tidak dapat menyeimbangi kemajuan jaman pun kita pasti akan gila dan mungkin kemudian mati perlahan.
Bagaimana kedepan, generasi ini? "Bisakan kita padukan, kemajuan jaman, teknologi ini sebagai penggerak pengembangan budaya lalu yang sudah kian terkikis".
Dampak lain, dari kemajuan jaman pengangguran yang kian merajalele. sehingga dapat kita rasakan kriminalitas dimana-mana. anak tega membunuh orang tua, orang tua tega membunuh anak semua karena ekonomi. ekonomi di kalangan masyarakat bawah sudah mulai mencekik dan sulit di kendalikan. sehingga sering kali memaksa mereka berbuat sesuatu yang di luar logika.
Entahlah, mengapa kondisi ini terasa memudahkan namun mencekik erat leher hingga jangankan makan bernafas saja terasa tergesa-gesa dan sering kali sulit,,,
0 Response to "Kerinduan Pada Jaman Doeloe Di Balik Jaman Millennia"
Posting Komentar