Welcome to my blog >>> Cakrawala82

NOVEL The Story Of Coffee And Sugar (TENTANG AKU DAN EMAK CERBUNG 1)


Sebuah cerita yang mengisahkan perjalanan seorang ibu dan anak, banyak kisah ada cinta, amarah, benci, rindu, bahagia dan sedih.....

pixabay.com/one_life
 
The Story Of Coffee & Sugar
Ada Cinta Dalam Pahitnya, Dan Simanis Yang Disayanginya Tanpa Akhir

Sipahit Kopi & Si Manis Gula
Kopi, secangkir kopi akan cukup membuatku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Jika orang lain sering bilang mengonsumsi kopi akan membuatmu terjaga alias insomia tapi tidak denganku. Aku akan lebih mengantuk sesaat setelah meminum secangkir kopi, dan kopi adalah minuman terfavoritku. Jika tidak ada kopi aku mencarinya sampai dapat, aku akan merasa sangat lesu bahkan sakit kepala saat tidak meminum secangkir kopi. Seperti hal nya aku menjadikan kopi minuman favorit yang dapat memeberikan kenikmatan saat kuminum.

Kesempurnaan kopi  bagiku adalah ketika aku meminumnya dengan ditambah gula yang akan menjadikan hakekat rasa kopi yang pahit bercampur dengan rasa gula yang manis sehingga tercipta secangkir minuman kopi yang sempurna.

Kesempurnaan secangkir kopi yang diberi gula itulah yang menggambarkan kasih dari seseorang yang tanpa kutau ada didalam ingatanku disetiap detik nafasku. Padahal dia sering memarahi, ngomel, mengatur hidupku, selalui menelponku saat aku main, sering menyuruhku yang terkadang membuatku jengkel hingga aku sampai mendiamkannya, tapi meski begitu dia tetap saja akan selalu mengetuk pintu kamarku dan membawakan aku makanan yang dimasaknya sendiri dan tidak lupa secangkir kopi diletakkan nya di kamarku bila aku sedang marah padanya. Anehnya lagi meskipun dia sering marah padaku tapi dia juga suka sekali memelukku, mencium pipi tembemku, hidung pesekku, memberiku uang juga padahal dia begitu kerja keras untuk menghasil uang tapi dia membagikannya padaku dan masih banyak lagi kebaikannya yang tidak bisa ku hitung. Tak tau pasti sejak kapan, tapi yang jelas seorang istimewa itu kupanggil  “mamak”.

Dia bilang padaku bahwa ia mengandungku dengan penuh perjuangan dan keraguan, karena itu dulu katanya beberapa kali ia mencoba untuk menggugurkan aku. Karena aku hadir tanpa rencana itu membuatnya semakin sulit menjalani hidupnya. Opss, jangan berpikir macam-macam aku ada didunia ini dari pernikahan yang jelas dan resmi kok! Hanya saja saat itu rumah tangga ibuku tidaklah harmonis, katanya bapakku sering pergi merantau alasannya! tapi entahlah terlalu sulit saat itu bagi mamakku, kata mamak begitu saat aku bertanya kenapa aku ini mau digugurkan. Kemudian, juga umur saudara laki-lakiku yang masih 2 tahun dengan kondisi ekonomi saat itu membuat mamakku semakin berat menerima kehadiranku dalam hidupnya. Siapa yang tidak sakit hatinya saat tahu bahwa dia hadir bukan karena diharapkan bahkan pernah dicoba untuk dilenyapkan? Tentu saja aku marah dan sakit hati. Tapi meski begitu sekarang aku patut bersyukur karena usaha mamakku untuk melenyapkan aku gagal, dan sekarang aku akan balas dendam kepada mamakku itu.

Sepanjang hidupnya akan aku buat mamakku itu merasakan kebahagian yang tiada bandingannya saat bersamaku. Akan kuberikan beribu juta kasih sayang, pelukan, ciuman dimalam hari sebelum dia tertidur yang tak mungkin dapat dilupakannya. Akan kubuat dia menangis karena kuhujani setiap detiknya dengan kasih sayangku”.

Itu adalah sedikit janji balas dendamku kepada mamakku itu, dan sedikit-sedikit sudah kulakukan yang akan kujadikan kebiasaan dalam hidupku. Sudah beberapa tahun ini sejak kemarahanmku padanya kulenyapkan bersamaan dengan angin yang terus bertiup kulepaskan kemarahanku itu pergi bersama angin, seiring semakin tahu dirinya aku dan rapuhnya jiwa mamakku karena dimakan usia tapi meski begitu tetap saja mamakku adalah wanita yang cantik, dia itu memiliki tubuh yang tinggi, wajahnya oval, bibirnya tidak terlalu tebal berwarna merah muda, rambutnya bergelombang hitam pekat, jari tangan dan kakinya panjang, warna kulitnya tidak hitam tapi karena masa mudanya dihabiskan bekerja sengsara di sawah dan ladang membuat kulitnya rusak tidak lagi mulus, sering kutemui banyak bekas luka di kaki dan tanganya, kulit wajahnya juga terdapat kulit mati yang menyebapkan hitam, sorot matanya dulu saat aku masih kecil aku mengingatnya dengan jelas mamakku memiliki sorot mata yang tajam, gaya bicara yang cepat, dan juga langkah kaki yang super cepat. Tapi sekarang sudah tidak begitu, matanya sering nampak sayup saja, bicaranya agak pelan pipinya tidak lagi nampak tembem ini karena gigi-giginya banyak yang lepas, langkah kakinya melambat bahkan dia tak lagi mampu berjalan kaki sajauh satu kilo meter saja. Sekarang dia sudah tidak hobby keluar lagi, meskipun hanya untuk sekedar bercerita dengan teman-temannya.

Mamakku itu juga paling berbeda dari kelima saudara kandungnya, selain paling cantik tentunya. dia merupakan anak ke dua dari enam bersaudara yang memiliki cara berpikir paling cepat dan yang paling suka membantu saudara-saudaranya, semua ingin dibuatnya bahagia meskipun dia harus disakiti. Motto hidupnya adalah orang-orang yang ada disekelilingnya harus bahagia bagaimanapun caranya, sehingga hal itulah yang membuatnya lupa bahwa dia juga butuh untuk membahagiakan dirinya sendiri.

Tapi seberapa benarnya mamakku tetap saja ada beberapa kekurangannya, yang terkadang membuat patah semangatku dalam mengejar impian dan cita-cita. Dalam hidupku, aku mengibaratkan mamakku bagaikan kopi, rasa pahit dari kemarahannya adalah rasa cinta seperti aku mencintai kopi karena aku selalu ingin meminumnya lagi dan lagi, harumnya mempesonakan jiwa dan menciptakan ketenangan dan kemudian kesempurnaan dari kopi itu adalah jika ditambah gula begitu juga dengan mamakku kesempurnaannya adalah anak-anaknya. Karena seorang mamak seberapa nakal dan bandel anak-anaknya dimatanya tetap saja si anak adalah sikecil yang manis seperti gula yang tak akan dibiarkan semut-semut manapun mengganggunya, dia akan menaruhnya di tempat yang paling aman akan di halaunya semut yang hendak mencurinya.

Ada kesalahan terbesarku dalam hidup ini yang pernah aku lakukan padanya, namun Allah tunjukkan jalan kepadaku untuk menyadari dan menerima kehendaknya. Dahulu saat jiwaku tak tertata setelah dihancurkan oleh badai aku menuduh orang tuaku terutama mamakku sebagai penyebabnya. Sehingga sejak kejadian menyedihkan itu aku mulai membencinya, menolaknya hadir dalam hidupku, berkata kasar dan yang sangat menyedihkan adalah kebencianku terhadapnya menghapus wajahnya dalam bayangan ingatanku. Beberapa tahun aku tidak dapat mengingat wajah wanita yang melahirkanku itu. Aku lupa bagaimana caranya dahulu saat aku kecil menyayangiku yang ada hanya kebencianku padanya yang tak terbatas meskipun malam menjelang dalam tidurpun aku masih menghujatnya.

Setelah mengenalinya lebih jauh dan bersamanya aku cukup tau dan mengerti sebab dari semua kejadian sedih dalam hidup ini. penderitaan tak berujung yang dirasakan membuatnya mengahiri semuanya. Sebagai penebus salahku atas prasangka burukku padanya sejak aku mulai dapat melihat dan menilai tentang kejadian hidup ini aku mulai merubah caraku  dalam bersikap dan berpandangan mengenai hidup ini. karena semua itu aku menjadi belajar akan banyak hal, dan mulai memahami bahwa setiap kehidupan pasti akan ada masalah yang datang menghampiri sebagai cara untuk mendewasakan sifat manusia. Dari seorang anak yang pemarah aku merubah diriku menjadi seorang anak yang manis seperti gula. Setiap pergi selalu kucium tangannya, pipinya, keningnya dan kulambaikan tangan sampai tak terlihat lagi dirinya. Setiap malam sebelum tidur aku juga melakukan hal yang sama. Setiap hari selalu ku ucapkan kata cinta ajaib padanya, menggodanya dengan kata sayang dan selalu ingin kulakukan setiap hari.

Aku sudah membuat janji pada diriku ini mamak, untuk selalu meperbaiki sifatku. Aku ingin mengikuti apa katamu, menyayangimu sebisa dan sekuat yang aku mampu. Dan itu sudah kulakukan sebisaku, tapi tolong maafkan aku mamak jika suatu saat nantik aku tidak lagi menuruti keinginanmu. Mungkin saat itu aku merasa tidak mampu mengikuti kecepatan cara berpikir mamak lagi. Karena terkadang aku juga ingin sesekali engkau lepaskan biar aku bisa terbang hanya untuk melihat se-isi dunia ini bukan untuk menghilang darimu mamak. Kemanapun aku akan terbang pasti aku akan kembali pada dirimu lagi wahai sang kopi kesayanganku. Aku hanyalah sang gula yang akan sedap diminum dan layak disebut segar bila ada kopi dan gula dalam cangkir yang sama untuk disirami dengan air kehidupan kemudian akan menjadi nikmat untuk dinikmati.

Mamak bila suatu saat engkau kecewa padaku, tolong jangan membuangku dari hatimu. Akulah gula, simanismu yang bisa membuatmu senang saat menikmatinya tapi juga bisa membahayakanmu. Saat gula terlalu banyak dikonsumsi melebihi kadarnya biasanya bukan sehat yang engkau dapat tapi sakit. Maaf sungguh jika suatu saat nanti aku membuatmu kecewa karena menolak kemauan mamak. Maaf, sungguh maaf! Aku hanya ingin belajar bertanggung jawab atas hidupku.
** tobe continue **
--Next story coming soon--

0 Response to "NOVEL The Story Of Coffee And Sugar (TENTANG AKU DAN EMAK CERBUNG 1)"

Posting Komentar