PUISI SEDIH

KESUCIAN CINTA

Dari bali jeruji besi ku memandang
Dalam kehinaan tumbuh harapan
Dalam kegeglapan linangan air mata tak tertahan
Secercah harapan ku nantikan
Kejih bukan kepalang
Kesucian cinta dihalang
Ketulusan hati di racuni
Cinta Dihancurkan tak boleh dihalalkan
Sungguh peradaban kejam
Cinta tulusku ini bukan permainan
Layaknya insan lain yang juga bermartabat
Bukan tuli dan buta
Hanya saja cara yang salah ku tempuh
Demi tercapainya sucinya cinta ini
Mengapa?? setega inikah kau???
Menghantam dan melemparku
Jauh kedalam Ruang gelap tak bermoral
Entalah, kacau semua kacau
Kau toloh atau aku bodoh???
Hanya demi cinta
Kukorbankan segalanya
Tanpa beban
Meskipun kahirnya pesakitan yang ku dapatkan...

MENGUSIR MALAM

seperti malam tak bertepi
Gelap terasa tak mau enyah
Terang padahal ku nantikan
Hari-hari hanya untuk menanti
lama-lama aku bisa mati
Demi, berharap esok kau kembali
Disana kau hanya bisa menatap tanpa berbuat
Saat jumpa pun tanpa banyak kata
Hanya saling tatap dengan tatapan penuh perih
Tanpa terungkap kata, namun mata sudah bicara
Hatiku tercabik menyaksikanmu
Apapun, kau adalah aku
Ada darah yang satu dalam tubuh kau dan aku
Kau, kau terjatuh dalam lubang gelap
Ku ulurkan tanganku untuk menggapaimu
Tapi, aku terasa sulit dan rapuh
Kau terlalu jauh dari kami
Sehingga kami sulit menggapaimu
Harapan dan doa
Dalam heningku hanya terpaku padamu
Untukmu di balik jeruji
Perjuangkanlah cintamu]Sudah terlanjur langkahmu


SENJA KALA ITU

Di senja kala itu
Hatiku sedang bergelut
Jiwaku entah kemana arah melayang
Meski raga di peraduan
Sekilas ku pandang
Matahari kian petang
Mungkin dia bosan padaku yang kian padam
Siang kian beranjak meninggalkan
Ahhh, makin suram
Enggan rasanya untuk pergi
Jika semua masih sama saja
Hanya ada tanggis dan luka sahaja
Ini kenyataan atau mimpi buruk
Aku, aku takut hanyut dalam persaan ini
Kian terpuruk saja rasanya
Hidup sudah tiada gaerah
Bagai senja engan berubah menjadi malam

Posted by SUSI HS

Tweet