Teori Pengeluaran Agregat-Menurut Ahli

Teori Pengeluaran Agregat-Menurut Ahli

Pertama mari kita bahas terlebih dahulu apa itu pengertian pengeluaran agregat, jadi Pengeluran agregrat adalah Perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli   barang dan jasa yang akan dilakukan dalam perekonomian dalam satu tahun tertentu. (Sukirno, 2004: 45)

Sedangkan menurut McEachern (2000:171)  Pengeluaran agregat meliputi :

a.Konsumsi dan Pendapatan
Fungsi komsumsi menununjukan kaitan antara konsumen yang diinginankan dan pendapatan dalam perekonomian. Slope fungsi dalam perekonomian menujukan marginal propensity to consumen, yang sama dengan perubahan konsumsi dibagi perubahan pendapatan. Slope fungsi tabungan menunjukan marginal propensity to save, yang sama dengan perubahan tabungan dibagi perubahan pendapatan.

Faktor-faktor tertentu juga menyebabkan perubahan jumlah yang ingin dibelanjakan oleh konsumen pada setiap tingkat pendapatan. Kenaikan kekayaan bersih mengurangi keinginan rumah tangga untuk menabung dan menaikan konsumsi pada semua tingkat pendapatan. Kenaikan harga mengurangi nilai aset dalam dolar seperti uang tunai dan simpanan di bank, sehingga kekayaan bersih berkurang. Penurunana kekayaan bersih mengurangi konsumsi. Kenaikan tingkat bungan menyababkan tabungan menjadi lebih menarik dan  pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga konsumen menurun. Ekspektasi pendapatan di masa depan dan tingkat harga juga mempengaruhi konsumsi.

b. Investasi
Komponen kedua dari pengeluaran agregrat adalah investasi, atau tepatnya investasi domestik swasta neto. Investasi tidak berarti pembelian saham, obligasi, atau aset keuangan lain. Investasi terdiri belanja untuk (1) pabrik dan peralatan baru (computer dan lain-lain), (2) rumah baru, (3) kenaikan persedian netto.
Investasi usaha mencakup pembelian barang capital saat ini atas dasar ekspetasi adanya penerimaan dimasa mendatang. Mengingat penerimaannya dimasa mendatang, calon investor harus mengitemasi besarnya penerimaan untuk tahun ini, tahun depan, tahun depannya lagi, dan tahun-tahun seterusnya sepanjang usia produktif dari investasi yang di perlukan. Perusahaan membeli barang capital baru hanya jika berekspetasi bahwa investasi terus menghasilkan penerimaan yang lebih besar daripada penggunaan lain yang mungkin dari dana investasi.

c.Pemerintah
Komponen pengluaran agregrat yang ketiga adalah pembelian barang dan jasa oleh pemerintah. Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah menyumbangakan sekitar 19% terhadap GDP selama tahun1990-an, sedangakan sepertiga dari belanja tersebut berasal dari pemerintah federal. Belanja pemerintah didasarkan kebijakan yang dibuat oleh penjabat terpilih dan diasumsikan otonom atau idependen terhadap tingkat pendapatan dalam perekonomian. Untuk saat ini, pajak netto atau pajak minus transfer juga diasumsikan tidak berhungan dengan pendapatan.

d. Ekspor Netto
Sektor luar negri mempengaruhi pengeluaran agregat melalui impor dan ekpor. Ekspor netto sama dengan nilai ekspor dikurangi nilai impor. Ekspor tidak berkaitan dengan tingkat pendapatan dalam negri. Impor cenderung berhubungan positif dengan pendapatan. Jadi, ekpor netto cederung turun, jika pendapatan naik. Untuk sederhananya, kita sementara mengasumsikan bahwa ekspor netto adalah otonom atau tidak berkaitan dengan pendapatan dalam negri.








Sumber : 
-McEachern, a, William. 2000.” Ekonomi Makro : Pendekatan Kontenporer”. Salemba Empat. Grand Wijaya Center Blok D No.7.
-Sukirno, Sadono. 2004. “Makroekonomi Teori Pengantar Edisi 3”. Rajawali Pers. Jakarta.

Posted by SUSI HS

Tweet