Teori Tentang Industrialisasi
Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dalam produksi dan perdagangan antara Negara yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi di banyak Negara, dari yang tadinya berbasis pertanian menjadi berbasis industri. (Tambunan, 2000:249)
Industrialisasi sering diartikan sebagai proses modernisasi ekonomi mencakup semua sektor ekonomi yang ada, yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan industri manufaktur. Industrialisasi memang sangat perlu karena menjamin pertumbuhan ekonomi.
Industrialisasi dan pencemaran udara didaerah-daerah perkotaan, tahap-tahap awal urbanisasi dan industrialisasi diberbagai Negara sedang berkembang biasanya disertai dengan lonjakan pendapatan dan memburuknya kondisi-kondisi lingkungan hidup. Analisis cross-sectional atas sejumlah negara pada berbagai tingkat pendapatan memberikan hasil yang mirip dengan survei yang didasarkan pada koefisien. Maksudnya bahwa pencemaran didaerah perkotaan pada awalnya akan terus meningkat seirig dengan kenaikan pendapatan nasional kemudian menurun. Sumber utama pencemaran udara yaitu, sisi-sisi terburuk dari modernisasi yang mengancam kesehatan manusia adalah penggunaan energi secara berlebihan, emisi kendaraan dan pencemaran limbah, baik dalam bentuk emisi langsung maupun melalui perubahan pola konsumsi dan lonjakan permintaan terhadap barang-barang menufaktur.(Tadaro, 2003: 545)
Bagi kebanyakan pemerintah suatu negara, industrialisasi dan pembangunan dianggap sebagai senonim. Industri diharapkan akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, menyerap kelebihan tenaga kerja sektor pertanian, serta meningkatkan output perkapita dan standar hidup perekonomian. Dibeberapa negara berkembang para perencanaan ekonomi lebih memperhatikan peran industri dalam menghilangkan kendala rencana pembayaran dan mengurangi ketergantungan yang berlebihan atas ekspor dari komoditas primer yang nilai tukarnya dalam jangka panjang menurun, serta dalam jangka sangat berfluktuasi dari tahun ketahun. (Hakim, 2002: 308)
Perincian strategi-strategi industrialisasi biasanya didasarkan pada orientasi perdagangan dari sektor industri yang tengah berevolusi. Pertama, kita bisa membuat perbedaan antara industrialisasi berorientasi ekspor. Strategi industrialisasi substitusi impor mengutamakan produksi untuk pasar domestik. Menurut strategi ini tingkat pertumbuhan output yang tinggi bisa dicapai dengan mengganti impor barang-barang manufaktur. Sebaiknya dalam strategi berorientasi ekspor, tingkat pertumbuhan output yang tinggi diharapkan bisa direalisasikan melalui penjualan kepasar internasional.
Kedua, kita bisa membuat perbedaan antara strategi industrialisasi berorientasi industri dasar, strategi industrialisasi berorientasi kebutuhan dasar maksudnya berfokus pada barang-barang konsumen yang esensial yang diproduksi secara masa dan strategi industrialisasi berorientasi skala kecil maksudnya padat tenaga kerja disusun dalam rangka mempromosikan kesempatan kerja.
Perbedaan antara strategi-strategi industrialisasi yang disebut diatas tidak berarti bahwa mereka harus dijalankan terpisah. Elemen-elemen dari strategi-strategi ini bisa digabungkan dalam sebuah program industrialisasi, tentu saja dengan intensitas yang berbeda-beda. Maka akan memfokuskan diri pada perbedaan antara keduanya. Dua strategi ini telah dianalisa secara luas dalam berbagai literatur karena diyakini mereka menyebabkan perbedaan yang nyata dalam struktur dan karakteristik sektor manufaktur. Pengaruh mereka atas pembangunan ekonomi secara umum tampaknya juga berbeda secara mendasar. (Hakim, 2002: 314-315)
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila tingkat kegiatan adalah lebih tinggi dari pada yang dicapai pada masa sebelumnya, dengan kata lain perkembangan baru akan tercipta jumlah barang-barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian mengalami perkembangan. Untuk mencapai tujuan tersebut pengaruh perubahan harga terhadap nilai pendapatan nasional diberbagai tahun harus dihapuskan. Faktor-faktor pendorong industrialisasi adalah sebagai berikut:
1) Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri.
2) Besarnya pasar dalam negeri yang ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan tingkat pendapatan nasional perkapita.
3) Ciri industrialisasi
4) Kebijakan atau strategi pemerintah yang diterapkan, termasuk dari kebijakan yang digunakan dan cara implementasinya.
Chenery dan Syrquin (1975) dalam buku Rintuh (1998: 100) mengatakan bahwa pembangunan ekonomi dengan industrialisasi adalah pandangan yang berdemensi satu dari keseluruhan perubahan bahwa struktural yang membawa masyarakat miskin menuju kemakmuran, dimana bagian dari proses pembangunan ekonomi itu ditandai dengan industrialisasi dan urbanisasi.
Terdapat industrialisasi identik dengan pembangunan ekonomi dikaitkan dengan industrialisasi yang dilakukan dengan investasi besar dan teknologi tinggi melibatkan satuan-satuan usaha yang besar, dilakukan pada sektor-sektor yang memimpin.
Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir (Hasibuan, 1993: 12; Sudarman, 1990). Dalam arti yang lebih luas, industri dapat diidentifikasikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang (cross elasticities of demand) yang positif dan tinggi. Secara garis besar, industri dapat didefinisikan sebagai sekelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat substitusi.
Industri mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara sempit. Dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan dibidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan pengertian secara sempit, industri atau industri pengolahan adalah suatu kegiatan yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan (assembling). Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi (Arsyad, 2004).
Dalam pengertian kedua, kata industri sering disebut sektor industri pengolahan/manufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi. Sukirno (2006)
Menurut Suryana (2000: 3) pembangunan ekonomi adalah: “Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang”. Sedangkan menurut Hakim (2002: 8) terdapat beberapa pengertian pembangunan ekonomi, yaitu meliputi:
a. Definisi paling awal dari pembangunan ekonomi menyatakan bahwa pembangunan ekonomi dikatakan ada atau terjadi jika pendapatan riil sebuah negara (biasanya diukur dalam GNP riil atau dalam GDP riil) berubah dari tingkat statis dan kemudian mampu tumbuh dalam tingkat 5 atau 7 persen atau lebih dalam kurun waktu yang panjang.
b. Definisi kedua mirip dengan definisi pertama, pada definisi ini dimasukkan faktor pertambahan jumlah penduduk, atau dengan kata lain pembangunan ekonomi dikatakan atau terjadi jika pendapatan nasional riil per kapita sebuah negara (diukur dalam GNP riil perkapita atau dalam GDP riil perkapita) berubah dari tingkat statis dan kemudian mampu tumbuh dalam tingkat 5 atau 7 persen atau lebih dalam kurun waktu yang panjang.
c. Pengertian pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai upaya penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan, penangulangan ketimpangan tingkat pendapatan antar penduduk dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang terus berkembang.
d. Definisi berikutnya pembangunan ekonomi yaitu sekedar upaya untuk mengatasi keterbelakangan yang berupa rendahnya pertumbuhan ekonomi, tidak meratanya hasil pembangunan, jumlah kemiskinan yang besar dan sempitnya lapangan kerja bagi para penganggur dari sekitar 3 milyar penduduk negara-negara berkembang, tetapi juga disertai upaya untuk mengatasi keterbatasan pola pikir dari masyarakat negara-negara berkembang tersebut.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah upaya-upaya yang dilakukan secara sengaja yang merupakan suatu proses. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus dan secara berkesinambungan dalam rangka peningkatan pendapatan per kapita masyarakat secara adil di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka unt uk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk yang secara langsung dapat menghindari terjadinya kemiskinan. Tujuan utama pembangunan ekonomi tersebut dilakukan secara bertahap dan berjalan secara terus-menerus, sehingga proses pelaksanaannya dilakukan secara terencana. Pada sisi yang lain adanya usaha untuk mengadakan pemerataan hasil- hasil pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan pelaksanaan pembangunan ekonomi.
Menurut Kartasapoetra (2000), Pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri. Menurut Hasibuan (2000) pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro maupun mikro. Secara Mikro Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat yang saling mengganti sangat erat. Dari segi pembentukan pendapatan yakni cenderung bersifat makro. Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan industri yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sedangkan secara makro dapat membentuk pendapatan. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Sumatera Utara (2008) Industri adalah suatu aktivitas untuk mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi dengan tujuan untuk dijual. Dengan demikian pengertian industri meliputi:
a. Semua aktivitas untuk mengubah wujud semula menjadi wujud yang lebih tinggi nilainya.
b. Diperjual belikan, berarti bertujuan untuk memperoleh laba.
If you're trying to lose fat then you certainly need to start following this brand new custom keto meal plan.
BalasHapusTo create this service, licensed nutritionists, fitness couches, and cooks have joined together to develop keto meal plans that are productive, convenient, price-efficient, and satisfying.
Since their grand opening in January 2019, thousands of individuals have already completely transformed their figure and well-being with the benefits a good keto meal plan can give.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto meal plan.