Sayang, sungguh diluar angan-angan rakyat hanya akan di dengar dan di perhatikan hanya pada saat menjelang pemilihan. Sebab setelah itu, suara dan jeritan rakyat tidak akan terdengar sampai ke tahta jabatan.
Janji-janji program kesejahteraan rakyat akan terwujud. Program bantuan tunai, sembako dan program- program keluarga sejahtera lainnya di canangkan bakal menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi kebodohan anak.
Padahal sudahkah dilakukan studi kelayakan dan keberhasilan atas semua itu? Saya, berpikir bahwa sesunghuhnya program bantuan tunai l, sembanko dan program kesejahteraan yang lainnya itu tidaklah membawa dampak yang posotif dan berubahan yang signifikan terhadap kesejahteraan perindividu.
Problem lain yang juga harus dipikirkan, bahwa tidak semua bantuan yang di saluran kemudia. Tepat sasaran 100% kepada penerima bantuan yang berhak sesungguhnya. Bukan omong kosong belaka, fakta sesungguhnya saya rasa bukan hanya di kampung saya saja melihat kenyataan bahwa sipenerima bantuan dari pemerintah yang sekarang ini sedang berjalan termasuk pkh, adalah mereka yang kebanyakan warga mampu. Tergolong ekonomi menengah. Sementara, orang- orang tua renta, janda-janda sederhana yang sudah tidak mampu bekerja tidak dengan giat tidak mendapatkan haknya. Dimana yang namanya Keadilan sejahtra bagi seluruh rakyat Indonesia?
Manjadikan negeri sebagai negeri berkeadilan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia seharusnya bukan dengan cara nyeleneh. Contohnya, bantuan uang tunai dan sembako misalkan. Sudahlah tidak tepat sasaran 100% ditambah tidak efisien. Kita bayangkan saja, seorang anak tidak akan menjadi kaya ataupun pintar dengan cara kita suapkan nasi dan lauknya kedalam mulutnya. Dia hanya akan kenyang sementara, kemudian setelah perutnya kenyanh dan besoknya akan terbuang menjadi kotoran dan kemungkinan dia akan lapar dan mengharapkan akan disuapkan lagi. Dan begitulah seterusnya.
Realitanya adalah bantuan yang di berikan pemerintah alih-alih dapat mengurangi angka kemiskinan justru melatih rakyat untuk tetap miskin.
Seharusnya, demi mencapai keadilan sejatera bagi seluruh rakyat Indonesia semestinya langkah bijak yang harusnya terlebih dahulu di perhatikan adalah bagaimana caranya untuk menjadikan rakyat untuk mencari sandang dan pangannya secara mandiri?
Barulah, disini sesungguhnya rakyat berteriak bahwa yang dibutuhkan adalah perhatian pemerintah bukan belas kasihan. Seperti apa, contohnya rakyat butuh akses cepat dalam mempermudah kelancaran usahanya. Mestinya, jalan sebagai fasilitas umun yang paling penting di perhatikan dan diwujudkan pembangunanya supaya rakyat tidak susah dan usaha kecil dapat berkembang. Kemudian, akses irigasi bagi daerah yang mayoritas masyarakatnya tinggal didaerah persawahan di percepat pembangunanya supaya prosesnpenanaman padi menjadi irit biaya pengairan dan bisa menghasilkan panen padi yang berlimpah. Dan lain sebagainya.
Inti sari dari tulisan ini adalah rakyat itu sebenarnya tidak butuh bantuan secara materi, kecuali meraka-mereka yang sudah tua renta yang hidupnya terlunta-lunta. Yang dibutuhkan rakyat adalah di degar dan di perhatikan kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan rakyat untuk menunjang usaha rakyat.
0 Response to "RAKYAT ITU TIDAK BUTUH DUIT BANTUAN, HANYA INGIN PERHATIAN"
Posting Komentar