Welcome to my blog >>> Cakrawala82

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Perkotaan

Teori Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Perkotaan 


 Dewasa ini isu mengenai pertumbuhan penduduk perkotaan yang semakin sulit untuk di bendung, sehingga mengakibatkan banyak masalah di perkotaan terutama di kota-kota besar. tidak sedikit hal negatif yang akhirnya timbul akibat pertumbuhan penduduk yang ekstrem. misalnya, seperti maraknya kejahatan sosial akibat sulitnya mencari pekerjaan, dan padatanya pemukiman yang kemudian menyebabkan hilangnya lahan hijau dan masih banyak lagi hal-hal buruk lain yang timbul akibat pertumbuhan penduduk perkotaan yang semakin sulit di kendalikan. lantas apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk perkotaan. 
2.1.1 Pertumbuhan Penduduk Kota
Pertumbuhan penduduk mengakibatkan urbanisasi. Urbanisasi secara historis dikaitkan dengan peningkatan faktor produktivitas total yang besar. Ini berarti produktivitas suatu ekonomi umumnya meningkatkan secara substansi ketika pusat-pusat perekonomian tumbuh (Gilpin, 2002 ; 19).

Dalam teori penduduk, Thonmas Robert Malthus menyatakan bahwa jumlah penduduk akan melampaui jumlah persediaan bahan pangan yang dibutuhkan selanjutnya Malthus sangat prihatin bahwa jumlah waktu yang dibutuhkan penduduk berlipat dua jumlahnya sangat pendek, ia melukiskan bahwa apabila tidak dilakukan pembatasan, penduduk cenderung berkembang menurut deret ukur. Dari deret-deret tersebut terlihat bahwa akan terjadi ketidak keseimbangan antara jumlah penduduk dan persediaan bahan pangan. Dalam waktu 200 tahun, perbandingan ini akan menjadi 256 : 9(Mantra, 2000 ; 35).

Pendapat Malthus ditentang oleh sarjana lain, diantaranya Michael Thomas Sadler yang mengumakakan bahwa daya produksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah maka daya reproduksi manusia akan meningkat. Juga Doubleday berpendapat bahwa daya reproduksi penduduk berbanding berbalik dengan bahan makan yang tersedia (Mantra, 2000 ; 37).

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menurut Lincolin akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi upaya-upaya yang dilakukan, karena pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut akan menyebabkan cepatnya pertambahan jumlah tenaga kerja, sedangkan kemampuan daerah dalam menciptakan kesempatan kerja yang baru sangat terbatas (Arsyad, 2004 ; 267).

Ada beberapa hal yang bisa jadi penghambat laju pertumbuhan penduduk. Hal ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.    Positive checks atau kejadian yang berada diluar kekuasaan manusia seperti, bencana alam, kelaparan, penyakit menular, perang dan pembunuhan.
2.    Presentive checks atau hal yang bisa diusahakan oleh sendiri seperti, menunda perkawinan atau pernikahan dan manusia selibat permanen (Malthus, 2010 ; 16).

Salah satu argumentasi yang sangat penting adalah bahwa dorongan alamiah manusia untuk berkembang baik selalu akan dan akan selalu ada dan dengan kecepatan yang mengikuti deret ukur hingga jumlah manusia akan menjadi dua kali lipat dalam waktu yang cukup pendek (sekitar 25 tahun). Kecepatan berkembang biak manusia ini jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan kenaikan bahan makanan yang dapat diproduksi dari tanah yang tersedia (yang berkembang mengikuti deret hitung) dan pada gilirannya akan mengakibatkan kesengsaraan dan kelaparan.
penduduk yang cepat dengan sumber-sumber yang terbatas menyebabkan berlakunya hokum hasil yang menurun (the low diminishing retrun) disektor pertanian. (Malthus 2010 ; 16).

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan ekonomi fiscal yang terjadi di suatu negara seperti pertambahan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi kegiatan-kegiatan ekonomi yang sudah ada dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu upaya yang harus dipenuhi sebagai landasan pembangunan, tidak hanya dibidang ekonomi tetapi juga di bidang-bidang lainnya seperti politik, sosial dan kebudayaan. Apabila kita membicarakan pertumbuhan, tentunya kita memahami bahwa yang dimaksud adalah peningkatan produk nasional bruto adalah jumlag seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu perekonomian dalam waktu satu tahun (Suparmoko ; 301).

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Dari satu period eke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahn jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang dan modal. Teknologi yang digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambahan sebagai akibat perkembangan penduduk dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. (Sukirno, 2002 ; 10).

Dalam analisis Harrod-Domar dalam Sukirno (2000 ;433) menunjukkan bahwa walaupun pada suatu tahun barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh, Pengeluaran agregat tahun tersebut (pengeluaran agregat terdiri dari konsumsi dan investasi) akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin tinggi pada tahun berikutnya. Dengan kata lain, investasi yang berlaku tahun sekarang akan menambah kapasitas barang dan modal tahun berikutnya. Menurut Harrod-Domar pertambahan kapasitas barang dan modal tergantung pada dua faktor, yaitu rasio modal-produksi itu sendiri dan investasi yang dilakukan pada tahun sekarang.
Berkenan dengan konsep pertumbuhan dan perkembangan ekonomi membagi faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi diantaranya adalah :

a.    Tanah dan kekayaan alam lainnya
Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hutan dan hasil laut yang dapat diperoleh serta jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang didapat.
b.    Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
Pertumbuhan yang bertambah dari masa ke masa dapat menjadikan pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan pertambahan itu terhadap luas pasar. Maka apabila penduduk bertambah dengan sendirinya perluasan pasar akan bertambah pula. Karena peranan ini maka perkembangan penduduk akan menimbulkan dorongan kepada pertumbuhan dalam produksi dan tingkat kegiatan ekonomi.
c.    Barang –barang modal dan tingkat teknologi
Barang –barang modal yang sangat bertambah jumlahnya teknologi yang telah bertambah modern, memegang peranan yang penting dalam mewujudkan ekonomi yang tinggi.
d.    Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang besar kepada perumbuhan ekonomi antara lain sikap berhemat yang bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak untuk investasi, serta sikap yang mangagumi kerja keras dan kegiatan. Kegiatan untuk mengembangkan usaha dan sikap yang selal berusaha untuk menambah pendapatan dan keuntungan (Sukirno, 2002 ;425).

e.    Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap pengguna faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya. Indikator yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan angka-angka pendatan nasional, seperti PDB lebih lazim digunakan dari pada angka PNB meningkat batas wilayah perhitungan Produk Domestik Bruto terbatas pada Negara bersangkutan (Susanti,dkk, 2001 ; 21).
PDRB dapat digunakan sebagai indikator antara :
a.    Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
b.    Tingkat pertambahan pendapatan daerah.
c.    Perubahan atau pergeseran struktur perekonomian daerah.
d.    Tingkat inflasi dan deflasi.
e.    Tingkat kemakmuran penduduk (BPS ; 2001).

2.1.2.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk.
a.    Natalitas
Natalitas (kelahiran) merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifar menambah jumlah penduduk. Natalitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan dengan kesuburan wanita atau disebut juga fejunditas. Misalnya, tingkat natalitas di Indonesia yang diukur dengan angka natalitas total antara tahun 1997-1998 adalah 2,34 anak perwanita, dan rata-rata anak yang dilahirkan hidup perwanita adalah 1,7 pada tahun 2000.(sensus penduduk ; 2000).
Berikut ini adalah definisi menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) atau United Nations dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara lain:
a.    Lahir hidup adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya didalam kandungan, dimana sibayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan. Misalnya, bernafas, ada denyut jantung, ada denyut tali pusar atau gerekan-gerekan otot.
b.    Lahir mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang sudah berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda kehidupan pada saat dilahirkan.
c.    Aborsi adalah peristiwa kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada 2 macam aborsi :
kesehatan atau karena alasan non kesehatan lainnya.
Aborsi tidak disengaja atau secara spontan adalah peristiwa pengguran
kandungan karena janin tidak dapat dipertahankan lagi dalam kandungan.
Masa reproduksi adalah masa dimana wanita mampu dilahirkan, yang disebut juga dengan usia subur 15-49 tahun (Adioetomo dan Aamosir, 2010; 73-74).
Pendekatan Sosial, dapat dikelompokkkan menjadi 3 faktor :
1.    Faktor yang mempengaruhi hubungan seks.
2.    Faktor yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya konsepsi atau pembuahan.
3.    Faktor yang mempengaruhi kehamilan.

Dari ketiga faktor-faktor menjelaskan bahwa variable antara dipakai sebagai alat kerangka piker untuk menganalisis tinggi rendahnya natalis antara satu kelompok perempuan dengan kelompok perempuan lainnya (Adioetomo dan Samosir, 2010 ; 87-88).

Selanjutnya, menurut Lucas mengemukakan bahwa beberapa penulis kependudukan terdahulu percaya bahwa yang menentukan fertilitas pada umumnya adalah faktor-faktor non ekonomi (analisis natalis diluar ekonomi). Namun seiring dengan berkembangnya ilmu ekonomi, hubungan natalis dengan faktor ekonomi menjadi kuat (Lucas, 1996 ; 240).

Seseorang dalam menentukan fertilitas atau kelahiran (natalis) akan melalui proses yang sama dengan apabila ia memutuskan suatu pilihan untuk mendapatkan barang dan jasa bagi keperluan rumah tangganya. Pilihan fertilitas/natalis (kelahiran) dibatasi oleh informasi dan sumber-sumber yang ada, namun keputusan mereka dalam memilih jumlah anak tetap resional, dalam arti harus dapat memaksimumkan kesejahteraan mereka.(Malthus, 2010 ; 16).

b.    Mortalitas
Mortalitas (kematian) merupakan salah satu diantara 3 komponen demografi yang dapat mempengeruhi pertumbuhan penduduk. 2 komponen demografi lainnya adalah fertilitas dan migrasi. Menurut konsepnya terdapat 3 keadaan vital yaitu lahir hidup, lahir mati, dan mati.
Menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) dan WHO, definisi dari
ketiga hal tersebut:

Lahir hidup adalah peristiwa keluarnya hasil konsepsi dan rahim seorang ibu secara lengkaptanpa memandang lamanya kehamilan, dan setelah tersebut terjadi, hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya, seperti denyut jantung, denyut tali pusar, atau gerakan-gerakan otot tanpa memandang apakah tali pusar sudah dipotong atau belum.
Lahir mati adalah peristiwa hilang nya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil kehilangannya konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.

Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, keadaan mati haya bisa terjadi sesudah terjadinya kelahiran hidup (Adioetomo dan Samosir, 2010 ; 100-101).
Pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh faktor kematian, dimana mortalitas adalah merupakan komponen demografi yang mengurangi jumlah penduduk. Tingkat kematian yang terjadi pada umumnya berbeda menurut golongan umur, jenis kelamin, maupun kondisi sosial ekonomi penduduk. Dengan demikian tingkat kematian yang terjadi disuatu daerah sering dihubungkan dengan kemajuan sosial ekonomi daerah tersebut (PBS, 2003 ; 20).

Mortalis juga merupakan merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat disuatu daerah. Salah satu ukuran mortalis sebagai indikator derajat kesehatan masyarakat yaitu CDR (Crude Birth Ratio) atau angka kelahiran kasar (Subri, 2003 ; 23).

Revenstein mengatakan bahwa berdasarkan para ahli demografi sedikitnya ada enam teori yang dapat dijadikan dasar untuk mengamati tipologi mobilitas penduduk, yaitu :
Push-pull theory (teori dorong-tarik), yang memfokuskan diri pada alasan meninggalkan daerah asal yang dapat dipandang sebagai faktor pendorong, sementara akan memilih daerah tujuan dipandang sebagai faktor penarik.

Intervening opportunities theory (teori kesempatan antara), berpandangan bahwa jumlah orang yang pergi ke suatu jarak tertentu langsung dengan jumlah kesempatan didaerah tujuan.
Theory migrasi Lee, beranggapan bahwa dalam tiap tindakan migrasi baik yang jarak dekat maupun jarak jauh senantiasa terlibat faktor yang berhubungan dengan daerah asal, daerah tujuan, pribadi, dan rintangan.

Theory waktu dan space, teori ini mengamati lebih rinci dimensi gerak penduduk disuatu daerah.
Teori status modernisasi dari Zelinsky (1971), ia melihat ada kesejajaran antara tahap modernisasi masyarakat dan fase gerak penduduk. Ada kecenderungan gerak penduduk merupakan gambaran tahap kemajuan atau taraf modernisasi suatu daerah asal maupun daerah tujuan.

Teori analisis makro dan mikro dari Pryor dalam Ananta (2001 ; 46), teori ini berusaha menganalisis secara makro dan mikro tentang volume, arah dan migrasi netto diberbagai daerah atau antar daerah. Sedangkan analisis mikro gerak penduduk memusarkan perhatian pada aspek yang berhubungan degan motivasi dan proses pengambilan keputusan untuk migrasi.

c.    Migrasi
Migrasi sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ketempat yang lain melampaui batas politik atau negara atau batas administrasi, batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu daerah ke daerah lain. administrasi, batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relative permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

Perpindahan individu-individu merupakan focus banyak analisis migrasi dan kecenderungan didukung oleh fakta bahwa migrasi biasanya melibatkan orang-orang muda yang masih belum berkeluarga. Tetapi dalam banyak kasus migrasi tidak hanya perpindahan sekaligus, agaknya terdapat jenis-jenis perpindahan yang berangsur-angsur sepanjang waktu yang biasa disebut karir migrasi. (Gilbert, 1996 ; 89).

Migrasi merupakan salah satu komponen demografi yang juga mempengaruhi dinamika kependudukan disamping fertilitas dan mortalitas. Para ekonomi mulai dari Lewis dilanjutkan oleh Fei dan Ranis yang dikenal dengan teori LFR (Lewis-Fei-Rein), menyatakan bahwa perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan sektor kota yang modern dan sektro desa yang tradisioanal (Subri, 2003 ; 107).

Menurut hasil penelitian Hari Susanto faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan alami, tetapi juga oleh migrasi. Dalam kaitannya dengan migrasi masuk kekota biasanya dijumpai hubungan sebagai berikut : ketika ketimpangan kota dan desa semakin tajam maka daya tarik kota akan semakin kuat yang pada gilirannya akan berakibat pada meningkatnya migrasi masuk kekota tersebut (Subri, 2003 ; 109).

Menurut E. Raveinsten dalam hokum migrasi (the law of migration). hukum tersebut merupakan penggeneralisasian dari migrant ini adalah :

1.    Migrasi dan arah.
2.    Banyak migrasi pada jarak yang dekat.
Migrasi jarak jauh lebih tertuju pada pusat-pusat perdagangan, industri yang penting :

1.    Migrasi bertahap.
2.    Adanya arus migrasi yang terarah.
3.    Adanya migrasi dari desa-kota kecil-kota besar.
4.    Arus dan arus balik.
5.    Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik penggantinya.

Perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan migrasi menurut Munir (1995 ; 122) antara lain :

1.    Didesa lebih besar dari kota.
2.    Wanita melakukan migrasi pada jarak yang dekat dibandingkan dengan pria.
3.    Teknologi dan migrasi.
4.    Teknologi menyebabkan migrasi meningkat.
Secara umum migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik melewati atau tidak batas politis atau batas administrative suatu negara dengan tujuan menetap. Migrasi dapat diartikan juga sebagai perubahan tempat tinggal dari suatu lokasi geografis tertentu ke lokasi geografis lainnya.

Secara umum migrasi adalah istilah yang digunakan bagi perpindahan tempat tinggal seseorang dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya ada diluar batas daerah administratif. Perpindahan ini dapat berupa perpindahan antar desa, desa ke secara umum di atas, maka terlihat bahwa migrasi dapat mempengaruhi jumlah pertumbuhan penduduk di suatu daerah bersamaan dengan faktor natalis dan mortalitas. (Pardoko, 2001 ; 9).

Teori migrasi menurut Todaro, dimana deskripsi variable model ini bertolak dari asumsi bahwa migrasi dari desa ke kota tersebut pada dasarnya merupakan fenomena ekonomi. Oleh karena itu, keputusam untuk melakukan migrasi juga merupakan suatu keputusan yang telah dirumuskan rasional, pada migrasi tetap saja pergi meskipun mereka tahu betapa tingginya tingkat pengangguran yang ada di daerah-daerah perkotaan yang ada.

Selanjutnya model Todara mendasarkan diri pada pimikiran bahwa arus migrasi itu berlangsung sebagai tanggapan terhadap adanya perbedaan pendapat antar desan dengan kota. Namun, perbeddaan yang dipersoalkan disini bukanlah penghasilan yang actual, malainkan pengahasilan yang diharapkan. Adapun premis dasar yang dianut didalam model ini adalah bahwa para migrant senantiasa mempertimbangkan dan membanding-bandingkan pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di sektor perdesaan dan perkotaan, serta kemudian memilih saah satu diantaranya yang sekiranya akan dapat memaksimumkan keuntungan yang diharapkan. Besar atau kecilnya keuntungan yang diharapkan itu diukur berdasarkan besar kecilnya selisih pendapatan riil dari pekerjaan di kota dan dari pekerjaan di desa. Angka selisih tersebut juga akan senantiasa diperhitungkan terhadap besar kecilnya peluang si migran yang bersangkutan untuk mendapatkan pekerjaan di kota.

Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian. Peninjauan migrasi secara regional untuk ditelaah secara khusus mengingat adanya kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi orang-orang untuk melakukan migrasi, adanya desentralisasi dalam pembangunan, dilain pihak komunikasi termasuk transportasi semakin lancer (Todara, 2000 ; 361).
Dengan memperhatikan paradigm mobilitas penduduk, sebenarnya persebaran kembali penduduk tidak perlu diatur. Hal yang perlu diatur adalah wilayah pengembangan pusat-pusat aktivitas ekonomi baru, seperti pengembangan wilayah industry, dan penetapan pusat-pusat wilayah pertumbuhan ekonomi. Akibat kepadatan penduduk akan meningkat lebih pesat dibandingkan dengan daerah atau wilayah sekitarnya, dengan kata lain akan muncul lagi ketimpangan kepadatan penduduk. Pertambahan penduduk dengan timbulnya pusat-pusat aktivitas ekonomi seperti timbulnya industry, dan lain sebagainya (Ananta, 2001 ; 45).

Seseorang dikatakan melakukan migrasi apabila ia melakukan pindah tempat tinggal secara permanen atau relative permanen (untuk jangka waktu minimal tertentu). Todara mengatakan bahwa migrasi dari desa ke kota pada dasarnya merupakan suatu fenomena ekonomi. Oleh Karen itu, keputusan yang telah dirumuskan resional, para migrant tetap saja pergi, meskipun mereka tahu betapa tingkat pengangguran yang di daerah-daerah perkotaan (Todara, 2004 ; 347).

1 Response to "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Perkotaan "

  1. Hot Promo Edenpoker, Bonus NEW MEMBER Rp.10.000,- + Bonus DEPOSIT 5%
    Nikmati promo menarik Edenpoker .co
    - Minimal deposit da withdraw Rp.15.000,-
    - Bonus Rollingan 0,3 - 0.5%
    - Bonus New Member RP.10.000,-
    - Bonus Deposit 5%
    - Bonus referral sebesar 10% seumur hidup
    Nikmati juga JACKPOT hingga Ratusan Juta Rupiah.
    Ajak temanmu sebanyak mungkin untuk bermain di Edenpoker, dan dapatkan 10% BONUS REFERRAL...
    Jadi Tunggu Apa lagi... Ayo Daftar Sekarang Juga,Ajak Teman-teman Kalian Dapat Bonus Juga.Poker Pelayanan Cepat dan Baik. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Customer Service kami di :

    WA : +855 7863 3569

    LINK : WWW. Edenpoker .co

    LINK ALTERNATIF : WWW. Edenpoker .BET

    LINK ALTERNATIF : WWW. Edenpoker .CO .

    BalasHapus